Rabu, 18 Mei 2011

skripsi Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Anak Pegawai Negeri dengan Anak Non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Secara geografis letak Indonesia sangat strategis, berada di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia. Kenyataan ini memungkinkan bangsa Indonesia untuk bekerja di sektor perdagangan atau sebagai buruh. Karena negara kita adalah negara translit untuk menuju ke dua benua tersebut. Di sinilah mereka membutuhkan sesuatu untuk bekal melanjutkan perjalanan. Mereka membutuhkan penginapan, bahan-bahan untuk diperdagangkan lagi atau belanja untuk cindera mata yang semuanya itu memerlukan jasa atau tenaga penduduk setempat yang disinggahi.
Negara Indonesia terletak diantara 6° LU dan 11° LS, 95° BT sampai dengan 141° BT, Indonesia beriklim tropis dan keadaan tanahnya subur. Kondisi seperti itu sangat memungkinkan bangsa Indonesia bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Kenyataan inilah Indonesia diberi sebutan Negara Agraris.
Wilayah Indonesia terdiri dari daratan dan lautan. Wilayah daratan hanyalah sepertiga dari seluruh wilayah, yang terdiri dari ±13.000 pulau yang membentang dari sabang sampai merauke. Karena luas perairan Indonesia dua pertiga dari seluruh luas negara Indonesia disebut negara maritim. Keadaan ini memungkinkan bangsa Indonesia bekerja sebagai nelayan dan penyedia jasa transportasi laut. Bahkan tidak mustahil bangsa Indonesia mendirikan industri perikanan, yang semuanya itu memerlukan tenaga.
Indonesia adalah negara yang subur makmur atau sering disebut negara yang gemah ripah loh jinawi. Keadaan ini membuat bangsa asing terutama Eropa berebut ingin menguasai. Mereka menguasai negara kita tiga setengah abad lamanya. Kekayaan negara dikuras untuk kepentingan mereka, rakyat ditindas hingga sengsara, menderita bahkan meninggal. Akhirnya 17 Agustus 1945 atas ridho Tuhan kita merdeka, bebas dari tekanan penjajah dan bisa menentukan masa depan sendir i. Melihat kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik migas maupun non migas, memungkinkan Indonesia menjadi negara industri maju. Sekarang disana-sini berdirilah perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit jumlahnya.
Jumlah penduduk Indonesia ± 240 juta, yang tersebar diseluruh pelosok tanah air. Untuk mengurusi wilayah Indonesia yang sangat luas dan penduduk Indonesia berjumlah banyak, tidak mungkin bisa dikendalikan oleh pemerintah dari pusat. Untuk itu dibentuklah Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam UU No. 22 Tahun 1999 tentang Undang-Undang Otonomi Daerah. Pada Bab III Pasal 4 menyebutkan :
1. Dalam rangka melaksanakan Desentralisasi dibentuk dan disusun Daerah Propinsi, Daerah Propinsi Kabupaten dan Daerah Kota yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri dan berdasarkan aspirasi masyarakat.
2. Daerah-daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing berdiri sendiri dan tidak mempunyai hubungan hirarki satu sama lain (1999:8).
Untuk mengurusi semua itu memerlukan pegawai. Seseorang yang bekerja dilingkungan pemerintah disebut Pegawai Negeri. Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Kepegawaian Indonesia, yang dimaksud Pegawai Negeri adalah warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (anonim, 1999:3)
Melihat kenyataan diatas, patutlah bersyukur bangsa kepada Tuhan, Indonesia dikaruniai alam yang sangat luas, tempat strategis, kekayaan alam yang melimpah. Walaupun negara terdiri dari beribu-ribu pulau, berbagai suku bangsa, bahasa daerah, adat istiadat, agama dan kepercayaan, namun tetap berada dalam satu wadah negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mata pencaharian bangsa Indonesia seperti disebutkan diatas terdiri dari bermacam-macam. Status sosial masyarakat akan mempengaruhi prestasi belajar anak. Karena itu penulis tertarik untuk meneliti sejauhmana perbandingan antara anak Pegawai Negeri dengan anak non Pegawai Negeri dalam prestasi belajarnya. Dalam hal ini penulis meneliti dan memberi judul : Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Anak Pegawai Negeri dengan Anak Non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008.
B. Alasan Pemilihan Judul
Alasan penulis memilih judul Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara anak Pegawai Negeri dan anak non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008 adalah sebagi berikut :

1. Alasan Objektif
a. Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga.
b. Perhatian orang tua terhadap belajarnya anak akan berpengaruh pada prestasi anaknya.
c. Status pekerjaan orang tua akan berpengaruh pada prestasi belajar anak.
2. Alasan Subjektif
a. Penulis adalah pendidik di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, yang setiap hari bisa mangamati siswa. Sehingga penelitian ini akan mudah dijangkau, hemat waktu, tenaga dan biaya serta tidak mengganggu tugas pokok penulis sebagai pendidik
b. Kajian tentang jenis pekerjaan orang tua yakni Pegawai Negeri dan non Pegawai Negeri kaitannya dengan prestasi belajar sangat menarik bagi penulis untuk diteliti.
C. Penegasan Judul
Penegasan judul ini dimaksudkan untuk memperjelas atau mempertegas makna judul, sehingga akan mudah dipahami sipembaca. Adapun makna judul diatas adalah sebagai berikut:
1. Studi Komparasi
Studi artinya belajar atau mempelajari. Komparasi artinya perbandingan. Studi Komparasi sesuai dengan konteks judul diatas adalah mempelajari perbandingan atau membandingkan prestasi
2. Prestasi Belajar
Prestasi artinya hasil yang telah dicapai. Belajar artinya berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, belajar juga berarti berlatih. (KBBI 1995:14). Jadi yang dimaksud prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
3. Pegawai Negeri
Pegawai Negeri dimaksudkan adalah seseorang yang bekerja pada pemerintah. Orang yang bekerja pada pemerintah yang penulis maksud bukan saja yang disebut Pegawai Negeri Sipil tetapi polisi dan Tentara juga penulis anggap sebagai Pegawai Negeri.
4. Non Pegawai Negeri
Yang penulis maksud adalah orang yang bekerja diluar pemerintah. Misalnya : Petani, Buruh, Pedagang, Sopir, Tukang Bangunan dan lain sebagainya.
Studi Komparasi prestasi belajar siswa antara anak Pegawai Negeri dengan Non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan maksudnya adalah membandingkan hasil belajar siswa yang orang tuanya Pegawai Negeri dengan siswa yang orang tuanya bekerja selain Pegawai Negeri pada siswa SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.
D. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan dalam pembahasan masalah, maka dalam pembahasan ini penulis hendak membatasi pokok permasalahan yaitu
“Komparasi atau perbandingan prestasi belajar siswa antara anak Pegawai Negeri dengan Non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008” Yang penulis maksud :
1. Prestasi belajar adalah hasil atau nilai yang didapat siswa dari hasil tes yang dilakukan dalam penelitian.
2. Pegawai Negeri adalah orang yang bekerja di pemerintahan. Misalnya: guru, dokter, perawat, pegawai kantor pemerintah, polisi maupun tentara.
3. Non Pegawai Negeri adalah mereka yang bekerja diluar pemerintah. Misalnya: petani, buruh tani/pabrik, tukang bangunan dan lain sebagainya.
E. Perumusan Masalah
Dari kajian masalah yang penulis temukan, kemudian dirumuskan permasalahannya, sehingga akan dihasilkan karya tulis yang baik. Adapun perumusan masalah yang hendak penulis bahas adalah :
1. Adakah perbedaan yang signifikan prestasi belajar siswa antara anak Pegawai Negeri dengan anak non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008 ?”
2. Apakah prestasi anak Pegawai Negeri lebih tinggi dibanding anak non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008 ?
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai penulis. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Ingin mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa antara anak Pegawai Negeri dengan anak non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008.
2. Ingin membuktikan apakah prestasi anak Pegawai Negeri lebih tinggi daripada anak non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nanti diharapkan bisa bermanfaat diantaranya:
1. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai pedoman atau kontrol bagi peneliti lain yang sejenis
2. Sebagai karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat atau masukan kepada Universitas Widya Dharma khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya
3. Sebagai pedoman bagi para orang tua dalam memperhatikan belajar anak.
H. Sistematika Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab.
Bab I isinya terdiri dari : latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, penegasan istilah dan judul, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat penelitian, sistematika skripsi.
Bab II isinya terdiri dari : tinjauan tentang prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tua, hipotesis.
Bab III isinya terdiri dari : pengertian metodologi penelitian, metodologi penelitian yang digunakan, variabel penelitian, penentuan subjek penelitian, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV isinya terdiri dari : hasil-hasil penelitian dan pembahasan penelitian.
Bab V terdiri dari : kesimpulan dan saran-saran.

















BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan tentang Prestasi Belajar Siswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. (1995 : 707) Seorang psikolog pendidikan yaitu Jono R. mengatakan bahwa yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil yang didapat oleh siswa. (1992 : 83)
Prestasi adalah bukti keberhasilan suatu usaha yang telah dicapai (Winke, 1984 : 85). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Asep Priyanto, 1987: 9).
Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar dapatlah penulis simpulkan yaitu hasil yang didapat oleh siswa berupa angka atau nilai tes yangdiberikan oleh gurunya. Atau perubahan tingkah laku yang diakibatkan oleh penguasaan pengetahuan yang diberikan oleh gurunya, sehingga seorang dapat melakukan suatu perbuatan karena pengetahuan, kecakapan dan usaha yang diperoleh melalui latihan.
Prestasi belajar siswa antara yang satu dengan yang lain berbeda- beda hal ini dipengaruhi oleh dua hal :
a. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa : antara lain :
1) Faktor Jasmani yaitu kesempurnaan tubuh. Siswa yang cacat misalnya lumpuh, tuli, buta dan lain sebagainya akan meiliki prestasi yang rendah jika dibanding siswa yang sempurna.
2) Faktor Psikologi termasuk Intelegensi, perhatian siswa terhadap pelaporan, minat, bakat, kematangan dan kesiapan. Jika hal ini kurang mendapat perhatian guru maupun orang tua akan mempengaruhi prestasi siswa.
3) Faktor Kelelahan. Siswa yang terlalu banyak dibebani pekerjaan mereka akan meresa kelelaha baik fisik maupun pikiran. Sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.
b. Faktor ekstern yaitu pengaruh yang datangnya dari luar diri siswa misalnya :
1) Faktor keluarga: diantaranya suasana rumah tangga gaduh, relasi antar anggota keluarga kurang harmonis, keadaan ekomomi keluarga.
2) Faktor Sekolah: diantaranya metode mengajar, relaxi guru dengan murid, disiplin sekolah, keadaan gedung, alat pelajaran dan waktu sekolah.
3) Faktor Masyarakat, diantaranya tinggal dilingkungan masyarakat yang kurang pendidikan, kumuh, dan sebagainya.
Diantara faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di atas, menurut penulis faktor intelegensi adalah faktor yang paling utama mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Intelegensi siswa maksudnya kecerdasan siswa. Kecerdasan yang dimiliki siswa dipengaruhi oleh faktor gen atau keturunan, faktor gizi atau makanan dan faktor fasilitas belajar. Orang tua yang pandai dan cerdas biasanya anaknya juga memiliki kecerdasan yang tinggi. Anak yang cukup gizi akan memiliki kecerdasan yang tinggi, tetapi anak yang kurang gizi tingkat kecerdasannya rendah. Sehingga untuk meningkatkan kecerdasan anak, pemerintah mencanangkan pemberian makanan tambahan bagi anak dari keluarga kurang mampu. Program pemberian makanan tambahan itu diberikan melalui kegiatan posyandu maupun di sekolah-sekolah.
Faktor lingkungan juga sangat menentukan prestasi belajar siswa. Siswa yang tinggal bersama orang tua atau wali yang memiliki pendidikan tinggi prestasi belajarnya akan lebih baik. Siswa yang bertempat tinggal di lingkungan masyarakat yang berpendidikan dia akan memiliki prestasi belajar yang baik Demikian juga sebaliknya, anak yang tinggal dengan orang tua yang berpendidikan rendah sehingga kurang perhatian terhadap belajar anak dan tinggal di lingkungan yang kumuh, kotor, ramai mereka pada umumnya berprestasi rendah. Jadi lingkungan juga merupakan faktor penentu prestasi belajar siswa.
Anak akan berprestasi apabila kedua faktor itu terpenuhi. Salah satu dari faktor tersebut tidak terpenuhi akan sangat mempengaruhi prestasi belajar. Misalnya anak yang memiliki kecerdasan tinggi tetapi tinggal dengan orang tua atau wali yang kurang berpendidikan, sehingga tidak pernah memperhatikan anaknya belajar, tinggal di tempat yang ramai, kumuh dan lingkungan orang yang kurang pendidikannya, anak ini tentu prestasinya kurang. Begitu juga sebaliknya anak yang tingkat kecerdasannya rendah tinggal di lingkungan orang yang berpendidikan dan elit mereka memiliki prestasi yang kurang juga.
Jadi idealnya agar anak memiliki prestasi yang baik disamping anak memiliki kecerdasan yang tinggi anak juga tinggal di lingkungan yang peduli akan pendidikan anak. Antara lain orang tua harus perhatian terhadap belajarnya anak, anak cukup gizi, lingkungan bersih dan tersedia fasilitas belajar yang memadai.
B. Pekerjaan Orang Tua
1. Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Menurut Sayekti Pujo Suwarno dan Sugihartono fungsi dan peranan orang tua adalah sebagai berikut :
1. Pemelihara
2. Perlindungan
3. Pendidikan
4. Sosialisasi
5. Rekreasi
6. Reproduksi
7. Ekonomi
8. Status Sosial ( 1981 : 11 )
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan secara singkat fungsi dan peranan yang paling utama bagi orang tua terhadap anaknya :
a. Sebagai pendidik
Orang tualah yang pertama kali dikenal oleh anaknya. Anak mengenal pertama kali pendidikan didalam keluarganya. Pelakunya adalah orang tua yaitu ayah dan ibu. Pendidikan didalam keluarga berlangsung terus menerus dan merupakan dasar perkembangan pendidikan berikutnya. Sehingga tepatlah apa yang dikatakan H. Jalaludin bahwa orang tualah yang bertanggung jawab dalam pendidikan, sedangkan pada guru atau pendidik lainnya adalah merupakan perpanjangan tangan dari para orang tua (2002:19).
Peranan orang tua sebagai pendidik, berarti mereka harus memiliki cara yang dianggap praktis mendidik anaknya. Semua orang menginginkan memiliki keluarga yang bahagia, anak yang cerdas, dan berprestasi, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur dan sebagainya. Untuk itu orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama hendaknya memberi tauladan kepada anaknya tentang perilaku kehidupan sehari-hari, memperhatikan perkembangan anak baik fisik maupun mentalnya dan membimbing belajarnya anak sehingga anak mendapatkan prestasi belajar yang baik.
b. Sebagai Perlindungan
Orang tua berfungsi sebagai perlindungan terhadap semua anggota keluarga. Keluarga akan merasa aman dan bahagia apabila merasa ada yang menjadi pelindung atau pengayom. Pelindung dapat berupa : mencukupi kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani diantaranya makanan, pakaian, perumahan, biaya pendidikan dan lain sebagainya. Kebutuhan rohani antara lain pendidikan, rasa aman, kasih sayang, rekreasi dan lain-lain.
Peranan orang tua sebagai perlindungan, artinya orang tua harus ulet dan bijaksana. Sehingga keluarga akan merasa aman memiliki prinsip yang tegas terhadap anak-anaknya khususnya yang berkaitan dengan prestasi belajar supaya anak tidak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif.
c. Sebagai Pembimbing dan Pengasuh
Perkembangan anak dari lahir hingga dewasa perlu bimbingan dan asuhan dari orang tua terutama ayah dan ibu. Sehingga kepribadian anak akan sesuai dengan harapan orang tuanya yaitu bermoral, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas dan berprestasi.
Peranan orang tua yang utama terhadap anak adalah sebagai pendidik, pelindung, pembimbing dan pengasuh agar anak dapat berkembang menjadi dewasa lahiriah maupun batiniah, berbudi pekerti luhur, berguna bagi nusa, bangsa dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pekerjaan Orang Tua
Seperti diuraikan di bab pendahuluan bahwa negara kita ini sangatlah luas, kaya akan sumber daya alam, tanahnya subur, luas daratan dan lautan satu dibanding dua, tempatnya strategis dan lain sebagainya. Semua karunia dan rahmat Tuhan ini perlu kita syukuri. Begitu juga bangsa Indonesia, perlu berbangga hati, berkat rahmat-Nya negara terdiri dari beribu-ribu pulau, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa daerah, kebudayaan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa berada dalam satu wadah tanpa permasalahan yang berarti yaitu berada pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara agraris. Melihat keberadaan seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan berbagai macam usaha untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Sebagai negara agraris tentu saja sebagian besar rakyat bermata pencaharian di sektor pertanian, nelayan, buruh, pedagang dan sebagian bekerja di sektor pemerintahan atau Pegawai Negeri.
Secara garis besar mata pencaharian rakyat Indonesia penulis bedakan menjadi dua yaitu :
1. Bekerja di sektor pemerintahan sering disebut Pegawai Negeri.
2. Bekerja di luar pemerintah atau non pemerintah, sering disebut sebagai bekerja swasta.
a. Pegawai Negeri
Menurut Undang-undang kepegawaian, yang dimaksud Pegawai Negeri adalah warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (Anonim, 1987 : 13)
Berdasar pengertian Pegawai Negeri di atas, seseorang yang disebut Pegawai Negeri haruslah memenuhi 4 hal pokok yaitu :
1) Memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
2) Diangkat oleh pejabat yang berwenang
3) Diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri
4) Digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku
Apabila keempat hal pokok telah terpenuhi, maka seseorang itu disebut Pegawai Negeri.
Pegawai Negeri di negara Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Besenjata (TNI). Sedangkan Pegawai Negeri Sipil terdiri dari 3 kelompok yaitu :
1. Pegawai Negeri Sipil Pusat
2. Pegawai Negeri Sipil Daerah
3. Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Adapun yang dimaksud Pegawai Negeri Pusat, kerjanya bukan hanya di Departemen Pusat melainkan juga diperbantukan di tempat lain. Misalnya perusahaan, yayasan dan sebagainya.
a. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang gajinya dibebankan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bekerja pada Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Instansi Vertikal di Daerah-daerah dan Kepaniteraan Pengadilan.
b. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang bekerja pada perusahaan jawatan.
c. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang diperbantukan atau dipekerjakan pada Daerah Otonomi.
d. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan diperbantukan atau dipekerjakan pada badan lain, seperti Perusahaan Umum, Yayasan dan lain-lain.
e. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang menyelenggarakan tugas negara lainnya, seperti Hakim pada Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi dan lain-lain. (Proyek Peningkatan Administrasi Tenaga Kependidikan, 1986/1987: 14)

Sebagaimana disebutan di depan, bahwa seseorang bisa disebut sebagai Pegawai Negeri apabila telah memenuhi 4 hal pokok, sehingga tidak sembarang orang bisa menjadi Pegawai Negeri. Struktur kepegawaian diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tugas dan jabatan Pegawai Negeri berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tugas dan tanggung jawabnya diatur sesuai kedudukan dan pangkat kepegawaian yang diemban.
Pengangkatan Pegawai Negeri dan pemberian pangkat pertama Pegawai Negeri diatur menurut PP No. 3 Tahun 1980 tentang Pangkat dalam Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil yang ditegaskan dalam Bab II pasal 3, yaitu :
Pangkat-pangkat yang diberikan untuk pengangkatan pertama Pegawai Negeri adalah :
a. Juru Muda golongan ruang I/a, bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Ijazah Sekolah Dasar.
b. Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b, bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Ijazah SMP atau sederajad.
c. Juru golongan ruang I/c bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Ijazah setingkat SMP Kejuruan 4 tahun.
d. Pengatur Muda golongan ruang II/a bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Ijazah SMA sederajad dan SMA kejuruan 4 tahun (Diploma I).
e. Pengatur Muda Tingkat I golongan II/b, bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Ijazah Diploma II.
f. Pengatur golongan ruang II/c bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Ijazah Akta III.
g. Penata Muda golongan ruang III/d, bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Ijazah Sarjana, Ijazah Pasca Sarjana, Ijazah Spesialis I atau Akta IV.
h. Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b, bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Ijazah Spesialis II, Akta V atau memperoleh gelar doktor.
Setelah seseorang memenuhi syarat dan diangkat menjadi Pegawai Negeri, sesuai pangkatnya, mereka diberi hak tentang kenaikan pangkat. Posisi kepangkatan tertinggi sesuai ijazah yang dimiliki adalah :
a. Berijazah SD pangkat tertinggi Pengatur Muda (II/a)
b. Berijazah SMP pangkat tertinggi Pengatur Muda Tingkat I (II/c)
c. Berijazah SMP Kejuruan pangkat tertinggi Pengatur (II/d)
d. Berijazah SMA pangkat tertinggi Penata Muda (III/a)
e. Berijazah Sarjana Muda/D3 pangkat tertinggi Penata Muda Tingkat I (III/b)
f. Berijazah Diploma III Keguruan pangkat tertinggi Penata (III/c)
g. Berijazah Sarjana pangkat tertinggi Penata Tingkat I (III/d)
h. Berijazah Spesialis I dan Akta IV pangkat tertinggi Pembina (IV/a)
i. Berijazah Spesialis II dan Akta V pangkat Pembina Tingkat I (IV/b)
Disamping hak kenaikan pangkat, Pegawai Negeri yang mempunyai hak tentang gaji. Pemberian gaji kepada Pegawai Negeri bukan saja didasarkan kepada pegawai yang berpangkat sama diberi gaji yang sama (menurut skala tunggal), tetapi juga diberi tunjangan sesuai pekerjaan yang dilakukan (skala ganda). Pegawai Negeri juga mempunyai hak cuti dan hak mendapatkan pensiun, sehingga mereka memiliki jaminan di hari tua. Waktu kerja bagi Pegawai Negeri adalah 7 jam per hari.
Pegawai Negeri, sebagaimana disebutkan di atas mempunyai hak-hak yang sangat menarik dan menggiurkan. Namun dibalik hak-hak yang menggiurkan mereka mempunyai tanggung jawab dan kewajiban yang sangat berat sesuai dengan jabatan yang diemban.
Adapun kewajiban-kewajiban Pegawai Negeri sebagaimana diatur dalam Undang-undang Pokok Kepegawaian. Di samping itu juga diatur diluar Undang- undang Pokok Kepegawaian antara lain : Disiplin pegawai, ijin perkawinan dan perceraian, pemberitahuan jika tidak masuk kerja, menjaga keamanan rahasia negara, menyimpan surat- surat rahasia, larangan menerima hadiah, larangan bekerja dalam lapangan swasta, larangan korupsi, berjudi, menjadi angota parpel dan lain sebagainnya.
b. Non Pegawai Negeri
Orang bekerja diluar instansi Pemerintah sering disebut Pegawa Swasta atau buruh. Pekerja non Pegawai Negeriyang ada dilingkungan jembungan antara lain : Petani, buruh tani, karyawan pabrik, dagang dan penyedia jasa yang berupa tenaga misalnya sopir, tukang becak dsb.
Pekerja Swasta tidak memiliki aturan yang ketat seperti Pegawai Negeri. Mereka bekerja dan mendapatkan upah atau hasil sesuai kemampuan dan nasib. Mereka bekerja tidak terikat oleh waktu, tenaga sebagai tumpuan hidupnya. Semakin kuat tenaga yang dimiliki, semakin giat bekerja semakin besar pula penghasilannya. Tetapi jika tenaga lemah dan sakit- sakitan maka penghasilan yang diharapkan pun tidak mungkin terpenuhi.
Pada umumnya seorang Swasta bekerja melebihi batas kemampuan kerja. Mereka berfikir mumpung masih kuat akan bekerja giat, karen asetelah tua tidak punya pensiun sebagaimana Pegawai Negeri. Karena itu mereka bekerja sangat giat bahkan kadang kala sampai kurang memperhatikan dirinnya dan keluarga. Mereka terlalu capek bekerja sehingga kurang komunikasi dengan keluarga.
Prestasi belajar anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga. Keluarga dalam hal ini orang tua yang perhatian terhadap belajarnya anak pada umumnya anak itu akan berprestasi. Tetapi orang tua yang kurang memperhatikan belajarnya anak karena sibuk bekerja atau kurang paham dengan dunia pendidikan, maka anak biasanya memiliki prestasi yang biasa-biasa saja bahkan minim prestasi.
Untuk mendapatkan gambaran, bagaimana pengaruh pekerjaan orang tua terhadap prestasi belajarnya anak, penulis akan menguraikan keberadaan orang tua berdasar pengelompokan pekerjaan orang tua.
1. Pekerja Pegawai Negeri
Pada umumnya orang yang bekerja di pemerintahan adalah orang yang telah memenuhi persyaratan seleksi. Mereka punya kemampuan khususnya intelegensinya. Dia bekerja dengan waktu dan upah yang sudah diatur oleh pemerintah. Waktu kerja terbatas dan tenaga fisik tidak terlalu banyak. Sehingga mereka ada waktu untuk bersantai.
Berdasar gambaran keberadaan Pegawai Negeri di atas dapatlah kita menyimpulkan bahwa Pegawai Negeri dalam bekerja lebih dituntut tanggung jawabnya, mereka bekerja lebih mengandalkan intelegensi sedang tenaga fisik tidak terlalu banyak, mereka memiliki waktu untuk bersantai sehingga ada waktu untuk memperhatikan keadaan rumah tangga termasuk belajarnya anak. Mereka memiliki penghasilan yang pasti berdasar peraturan perundang-undangan, sehingga dia memiliki kehidupan yang mapan khususnya dalam hal ekonomi. Pegawai Negeri memiliki gengsi tinggi dalam hidupnya, sehingga mereka ingin tampil yang lebih baik dibanding masyarakat lainnya, termasuk masalah prestasi belajarnya anak.
Kesimpulan tersebut adalah kesimpulan secara umum, artinya tidak semua Pegawai Negeri seperti itu. Ada juga yang menyimpang dari itu, namun jumlahnya lebih sedikit dalam perbandingan.
2. Pekerjaan Swasta
Orang yang bekerja disektor swasta, misalnya petani, buruh, karyawan pabrik, sopir, penarik becak dan lain sebagainya. Pekerja ini sangat sibuk, waktu yang digunakan untuk kerja lebih banyak daripada untuk bersantai, tenaga atau kekuatan fisik yang diandalkan. Mereka mendapatkan upah kerja berdasarkan prestasi kerjanya. Sehingga upah mereka tidak menentu, karena tidak ada undang-undang ataupun Peraturan Pemerintah yang mengatur upah mereka secara khusus. Jadi mereka mendapatkan upah berdasar prestasi kerjanya, perhatian dan kemampuan dari pemilik usaha, bahkan bagi para penyedia jasa tenaga sangat dipengaruhi faktor keberuntungan.
Dari gambaran keadaan pekerja swasta ini kita bisa menyimpulkan bahwa mereka bekerja lebih banyak mengandalkan tenaga atau fisik, waktu kerja sangat lama, upah mereka berdasar prestasi sehingga mereka akan berusaha ingin menunjukkan prestasinya untuk mendapat upah yang lebih banyak. Karena pekerjaan ini, mereka sampai di rumah sudah capek, sehingga kurang peduli terhadap keadaan rumah tangganya termasuk belajarnya anak. Anak hanya belajar sendiri tanpa bimbingan orang tuanya.
Gambaran di atas hanyalah gambaran secara umum keadaan pekerja swasta. Ini berarti juga ada pekerja swasta yang peduli terhadap keadaan rumah tangga termasuk belajarnya anak. Namun jumlah ini lebih sedikit perbandingannya.
Orang tua atau wali murid siswa SD Negeri 2 Jembungan mata pencahariannya bermacam-macam. Sebagian besar bekerja swasta dan sebagian kecil sebagai Pegawai Negeri. Bertitik tolak dari mata pencaharian orang tua atau wali murid ini, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh pekerjaan orang tua terhadap prestasi belajar anak.
C. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hipo yang berarti bawah dan tesis artinya
pendapat. Menurut Nana Sujana yang dimaksud hipotesis adalah pendapat yang tingkat kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan. Kebenaran itu masih perlu diuji atau masih perlu dibuktikan. (1991: 37)
Hipotesis akan dapat diterima jika benar-benar penyelidikan membenarkan pernyataanya dan akan ditolak jika kenyataannya menyangkal. (Sutrisno Hadi, 1987 : 253)
Berdasar pendapat dari kedua ahli tersebut yang dimaksud hipotesis menurut penulis adalah jawaban sementara yang masih perlu pembuktian. Jadi jawaban itu bisa diterima atau bisa juga ditolak; diterima apabila jawaban itu sesuai kenyataan dan ditolak apabila tidak sesuai dengan kenyataan setelah diadakan pembuktian.
Pada penelitian yang berjudul Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Anak Pegawai Negeri dengan Anak Non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008, penulis mempunyai hipotesis sebagai berikut :
1. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar antara anak Pegawai Negeri dengan anak non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.
2. Anak yang orang tuanya Pegawai Negeri memiliki prestasi yang lebih tinggi daripada anak yang orang tuanya non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian juga disebut metodologi research, didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. (Sutrisno Hadi, 1989 : 4)
Menurut Arif Furchon metodologi penelitian adalah suatu strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data guna menjawab persoalan yang dihadapi (1992 : 130). Sedang menurut Waluyo dalam bukunya yang berjudul Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra mengatakan, metodologi penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang digunakan dalam penelitian. (1990 : 5)
Dari pendapat para ahli tersebut di atas, penulis berkesimpulan metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang membahas tentang metode-metoe ilmiah yang dipergunakan untuk mencapai tujuan penelitian, dengan kata lain suatu cara atau kegiatan dalam usaha untuk menentukan, mengumpulkan dan mengembangkan serta menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
B. Metode Penelitian yang Digunakan
Tidak semua metode dapat digunakan secara tepat dalam penelitian. Karena itu peneliti harus jeli dalam memilih metode agar mendapatkan hasil
penelitian yang maksimal.
Metode diartikan suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian artinya upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.
Menurut Winarno Surachmat, metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. (1989 :14)
Pada umumnya metode penelitian dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu :
1. Metode Penelitian Sejarah atau Historis
Metode penelitian sejarah merupakan penyelidikan krisis terhadap sejarah perkembangan serta pengalaman di masa lampau dan menimbang dengan cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber sejarah serta interupsi dari sumber keterangan tersebut. (Moh. Nazir, 1983 : 56)

2. Metode Penelitian Deskriptif
Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian tentang status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu keadaan atau peristiwa. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat paparan, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat antara fenomena yang diselidiki.
Ciri-ciri metode deskriptif menurut Winarno Surachmat adalah sebagai berikut :
a. Memuaskan diri dalam pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, sedang hangat dan aktual.
b. Data yang dikumpulkan mula-mula dijelaskan kemudian dianalisa. (1989 : 140)
3. Metode Penelitian Eksperimen
Metode eksperimen digunakan untuk mengamati hasil-hasil percobaan. Hal ini ditegaskan oleh Moh Ali, bahwa :
Metode eksperimen adalah suatu metode yang merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala pada kondisi tertentu dan setiap gejala yang muncul diamati dan dikontrol secermat mungkin sehingga dapat diketahui hubungan sebab-sebab munculnya tersebut. (1985 : 130)

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu penyelidikan dengan memutuskan, menganalisis, mengklarifikasi, penyelidikan dengan teknik survey, dengan teknik interview, angket, observasi atau teknik tes, studi kasus, studi komparatif, studi koorperatif atau operasional.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu :
1. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan objek pengamatan utama dari penelitian yang menyebabkan ada hubungan dengan hasil yang diteliti (Waluyo, 1990 : 61). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah anak pegawai negeri dan anak non pegawai negeri dan diberi kode X.
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. (Suharsimi Arikunto, 1993 : 93) Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa dan diberi kode Y.
D. Penentuan Subjek Penelitian
1. Populasi
Seluruh subjek penelitian disebut populasi. Karena yang menjadi subjek penelitian itu penduduk yang jumlahnya banyak, maka populasi dibatasi sebagian jumlah penduduk atau individu yang mempunyai sifat sama. Menurut Sutrisno Hadi, populasi dapat berupa manusia, benda alam atau benda lain yang dijadikan sasaran penelitian. (1987 : 220)
Populasi merupakan sumber data untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Populasi adalah semua elemen yang berada dalam wilayah penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1989 : 155)
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008 yang berjumlah 189.
2. Sampel Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi sampel adalah sejumlah dari penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi (1981 : 331). Sedangkan pendapat seorang ahli yang lain mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat utama populasi. (Winarno Surachmat, 1982 : 121)
Jadi berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis dapat mengambil kesimpulan, bahwa yang dimaksud sampel adalah sebagian dari populasi yang dipergunakan sebagai sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian.
Mengenai pengambilan sampel Suharsimi Arikunto berpendapat sebagai berikut :
“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya cukup besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :
1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
2) Sempitnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal itu menyangkut banyak sedikitnya data.
3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih baik” (1998:120)

3. Teknik Sampling
Untuk menentukan sampel digunakan teknik sampling. Teknik sampling ada dua macam :
a. Teknik Random Sampling
Teknik Random Sampling adalah pengambilan sampel secara random tanpa pandang bulu, semua individu dalam populasi baik secara sendiri atau bersama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
b. Teknik Non Random Sampling
Teknik Non Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana tidak semua anggota populasi diberikan kesempatan untuk menjadi anggota sampel, hanya subjek atau kelompok tertentu saja yang dipilih.
Pada penelitian ini penulis dalam mengambil sampel menggunakan teknik non random sampling dengan cara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel didasarkan atas sifat, pertimbangan-pertimbangan atau ciri-ciri tertentu yang dianggap memiliki hubungan yang erat dengan populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Sebagai sampel penelitian penulis mengambil sampel siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa. Dari siswa tersebut :
1. Siswa yang orang tuanya Pegawai Negeri ada 8 siswa.
2. Siswa yang orang tuanya bukan Pegawai Negeri atau sebagai pegawai swasta 21 siswa.
Alasan penulis mengambil sampel penelitian kelas V karena :
1. Siswa tersebut sudah bisa membaca dengan lancar, paham bahasa Indonesia dan sudah bisa diajak diskusi.
2. Siswa tersebut sudah nampak prestasi, karena bisa dilihat dari dokumentasi prestasi sejak kelas satu. Sehingga bisa digunakan sebagai bahan perbandingan.
3. Siswa kelas V waktunya tidak begitu terganggu dibanding siswa kelas VI.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket sebagai metode pokok, sedang metode bantunya menggunakan dokumentasi dan observasi.
1. Metode Tes
a. Pengertian Tes
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto, 1999 : 53)
b. Jenis-jenis Tes
Adapun jenis-jenis tes adalah :
1) Ditinjau dari cara pengisian :
a) Pilihan Ganda
b) Uraian (esay)
2) Ditinjau dari segi pertanyaan :
a) Tes dengan pertanyaan bebas
b) Tes dengan pertanyaan terbuka
c) Tes dengan jawaban singkat
3) Ditinjau dari bentuknya :
a) Bentuk terbuka
b) Bentuk tertutup
Dalam penelitian ini menggunakan tes tertutup dan secara langsung artinya dalam menjawab pertanyaan, responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Tes
Kelebihannya :
1) Dapat mengumpulkan data kepada sejumlah responden dalam jumlah besar.
2) Tiap responden menerima jumlah pertanyaan yang sama dan waktu menjawab cukup.
3) Interprestasi responden tentang pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.
4) Punya kebebasan untuk menjawab pertanyaan.
Kekurangannya :
1) Jawaban dipengaruhi oleh keinginan pribadi.
2) Sukar merumuskan keadaan diri sendiri ke dalam bahasa.
3) Terbatas pada responden yang dapat membaca dan menulis.
4) Kadang ada reponden yang tidak bersedia menjawab angket/tes.
5) Informasi yang diperoleh terbatas yang ada di pertanyaan.
Cara mengatasi kelemahan tes :
1) Menyusun pertanyaan dalam bentuk tunggal, sederhana, singkat dan jelas.
2) Menggunakan kata atau istilah sederhana, sehingga mudah dipahami.
3) Buat jawaban dalam jumlah terbatas.
4) Pertanyaan meliputi seluruh ruang lingkup hal-hal yang akan diteliti.
d. Skoring dan Kisi-kisi Tes
Untuk penskoran pada penelitian ini, bagi responden yang menjawab benar akan mendapat skor 1 (satu) dan bagi yang menjawab salah akan mendapat skor nol.
e. Validitas Tes
Validitas artinya derajad ketepatan dari instrumen yang digunakan atau penggunaan instrumen untuk mengukur sesuatu agar mendapatkan data. (Waluyo, 1990 : 95) Data-data yang didapat digunakan untuk mengambil kesimpulan atau keputusan.
Menurut Suharsimi Arikunto, validitas adalah sesuatu yang menunjukkan tingkat valid atau kesalahan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. (1998 : 60)
Dalam penelitian ini validitas tes yang digunakan adalah validitas logis, dimana untuk memperoleh instrumen yang valid, peneliti berusaha untuk mengikuti langkah-langkah menyusun instrumen dengan terlebih dahulu menetapkan variabel serta indikator, kemudian merumuskan butir-butir soalnya.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk mendapatkan dan mengenai hal-hal atau sesuatu variabel yang berupa catatan, prasasti dan sebagainya (Suharsini Arikunto, 1996:202). Metode ini digunakan untuk mencari atau mengumpulkan data yang ada di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008.
Kebaikan metode dokumentasi :
a. Lebih menghemat waktu, tenaga, biaya karena data yang diperlukan sudah tersedia dan tersusun rapi.
b. Dengan dokumentasi dapat diketahui hasil prestasi belajar anak pada masa lalu.
c. Dokumentasi dapat dijadikan bukti administrasi yang nyata.
d. Dokumentasi dapat mengetahui peristiwa-peristiwa pada masa yang telah lalu.
Kekurangan metode dokumentasi :
a. Data bersifat dokumen, mungkin kurang obyektif.
b. Umumnya observer tidak dapat mengamati objek secara langsung.
c. Nilai yang dibuat atau diperoleh dari dokumen kurang dapat dipercaya karena nilainya dapat berubah.
E. Teknik Analisis Data
Untuk mengolah atau menganalisis data yang telah masuk digunakan analisis statistik uji beda (t tes). Adapun uji beda (t tes) adalah sebagai berikut :

M1 = Rata-rata sampel pertama
M2 = Rata-rata sampel kedua
n1 = Jumlah sampel pertama
n2 = Jumlah sampel kedua
x1 = Devisi nilai individual dari M1
x2 = Devisi nilai kelompok dari M2
Hasil analisis tersebut kemudian disimpulkan :
1. Jika nilai terhitung lebih dari nilai t tabel, maka terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar antara anak pegawai negeri dengan anak non pegawai negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.
2. Jika nilai t hitung kurang dari atau sama dengan t tabel, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar siswa antara anak pegawai negeri dengan anak non pegawai negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.











BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Persiapan Penelitian
Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang merupakan salah satu tugas yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan PPKn Universitas Widya Dharma Klaten. Sebagai karya ilmiah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan bagi masyarakat umumnya dan peneliti lain yang sejenis khususnya, maka penulisan ini harus direncanakan dan dipersiapkan dengan matang agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penulisan skripsi ini penulis mempersiapkan dan merencanakan langkah-langkah penelitian sebagai berikut :
1. Menentukan objek yang akan diteliti yaitu siswa SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.
2. Mengurus proses perizinan, diantaranya meliputi :
a. Pengajuan judul kepada Ketua Program Studi PPKn. Adapun judul yang penulis ajukan Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Anak Pegawai Negeri dengan Anak Non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008.
b. Persetujuan judul dari Ketua Program Studi.
c. Permohonan dosen pembimbing dalam hal ini Bapak Drs. H. R. Warsito, M. Pd sebagai Pembimbing Utama dan Ibu Dra. Hj. Wahyu Widayati sebagai Pembimbing Kedua.
d. Permohonan izin dari Universitas Widya Dharma Klaten.
e. Menyerahkan Surat Izin Penelitian dari Universitas Widya Dharma Klaten ke tempat lokasi penelitian yaitu SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.
B. Pelaksanaan Penelitian
Setelah penulis mendapatkan ijin mengadakan penelitian, sebelum masuk ke kelas untuk mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa, penulis mengumpulkan data tentang keberadaan Sekolah Dasar Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono dan lingkungannya.
1. Keberadaan SD Negeri 2 Jembungan dan lingkungannya
a. Tempat SD Negeri 2 Jembungan
Sekolah ini berada di Dukuh Bantulan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. SD Negeri 2 Jembungan merupakan salah satu sekolah dasar negeri yang ada di Desa Jembungan. Di desa ini memiliki 3 Sekolah Dasar Negeri yang semuanya memiliki siswa yang penuh yaitu siswanya lebih dari 180.
b. Berdirinya SD Negeri 2 Jembungan
Sekolah ini berdiri sejak tahun 1974, merupakan program kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat. Dibangun melalui program inpres. SD Negeri 2 Jembungan sekarang ini memiliki 5 ruang kelas untuk belajar, satu ruang kantor guru dan tamu, satu ruang perpustakaan, satu bangunan rumah dinas Kepala Sekolah, satu bangunan rumah penjaga sekolah, satu WC/toilet untuk guru dan 4 WC/toilet untuk siswa. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas ± 2000m2.
c. Tenaga Kependidikan
Sekolah ini memiliki 11 guru, 1 orang penjaga sekolah, yang semuanya sebagai Pegawai Negeri Sipil. SD Negeri 2 Jembungan dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yaitu bapak Sriyoko, S. Pd. Kesebelas guru itu terdiri dari 6 guru kelas dan 5 guru mata pelajaran. Adapun kelima guru mata pelajaran itu meliputi guru olah raga, guru agama Islam, Kristen, Katolik dan Hindu.
d. Lingkungan SD Negeri 2 Jembungan
Lingkungan sekolah ini termasuk desa yang padat penduduknya. Penduduk di sekitar sekolahan pada umumnya memiliki kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi anaknya. Hal ini terbukti sekolah SD yang ada di Desa Jembungan semua penuh dan menurut informasi tidak ada anak yang tidak sekolah pada anak usia SD. Jadi semua anak seusia siswa SD semuanya bersekolah. Perhatian masyarakat terhadap lingkungan cukup baik, hal ini dibuktikan bangunan-bangunan rumah dan halamannya (taman) tertata dengan baik dan bersih.
Masyarakat lingkungan SD Negeri 2 Jembungan adalah masyarakat yang majemuk, terdiri dari bermacam-macam agama namun tetap hidup rukun dan tanpa masalah. Mata pencaharian pada umumnya sebagai petani, karyawan pabrik, buruh dan pekerja kasar lainnya dan sebagian kecil sebagai Pegawai Negeri.
2. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penulis menghadap Kepala Sekolah memohon ijin penelitian dengan menyerahkan surat permohonan ijin dari Universitas Widya Dharma Klaten.
2. Penulis dipersilahkan untuk melakukan penelitian oleh Kepala Sekolah. Langkah-langkah yang penulis lakukan :
a. Masuk di kelas V memberikan soal tes kepada siswa yang materinya meliputi pelajaran Bahasa Indonesia, PKn, Matematika, IPS dan IPA. Setelah selesai mengerjakan soal, hasil tes dikumpulkan dan dipisahkan antara hasil tes Anak Pegawai Negeri dengan Anak Pegawai Negeri.
b. Penulis menghadap wali kelas V memohon data tentang prestasi belajar anak. Data ini sebagai pembanding untuk membuktikan kevalidan hasil tes.
3. Setelah data terkumpul langkah berikutnya menyusun daftar skor hasil tes kedalam tabel perolehan skor tes, dan menganalisis data.
4. Mengambil hasil perhitungan dalam menganalisis hipotesis yang diajukan dan mengkonsultasikan dengan tabel.
C. Deskripsi Data
Sebagaimana disebutkan didepan bahwa penulisan skripsi yang berjudul studi komparasi prestasi belajar antara anak Pegawai Negeri dengan non pegawai negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Adapun tujuan penulisan ini ingin mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa anak pegawai negeri dengan anak non pegawai negeri. Pada penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas V berjumlah 29 siswa. Kelas V yang orang tuannya Pegawai Negeri berjumlah 8 anak sedang yang non pegawai negeri berjumlah 21 anak.
Hasil penelitian yang penulis lakukan dapat dipaparkan sebagai berikut :
Tabel I
Daftar Nama Siswa SD Negeri 2 Jembungan Kelas VI dan V
Tahun Pelajaran 2007 / 2008.
Anak Pegawai Negeri

No Nama Jenis Kelamin
1 Clarisa Tsanianda Saskia P.S P
2 Selandia Restu Adi H.T L
3 Theresia Meilina Ekaristi P
4 Andrias Aprilianto L
5 Dhimas Choirul Nafik L
6 Kristina Febriyanti P
7 Cahyo Budi Nugroho L
8 Dita Pratiwi P
Tabel II
Tabel Skor Tes Anak Pegawai Negeri
No Skor Item Angket Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 19
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23
5 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18
6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 20
7 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

Skor yang didapat diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus :
p = skor perolehan
q = skor maksimal
100 = standar nilai siswa
Dengan menggunakan rumus dihitung nilai masing-masing siswa anak Pegawai Negeri sebagai berikut :
1. Clarisa Tsanidra P.S
2. Selandra Restu Adi HT
3. Theresia Merlina Ekaristi
4. Andreas Aprilianto AS
5. Dhimas Choirul Nafik
6. Kristina Febriyanti
7. Cahyo Budi Nugroho
8. Dita Pratiwi

Tabel III
Tabel Nilai Anak Pegawai Negeri
No. Nama Siswa Nilai
1 Clarisa Tsanianda Saskia P.S 88
2 Selandia Restu Adi H.T 88
3 Theresia Meilina Ekaristi 76
4 Andrias Aprilianto 92
5 Dhimas Choirul Nafik 72
6 Kristina Febriyanti 80
7 Cahyo Budi Nugroho 84
8 Dita Pratiwi 80
Jumlah 660

Tabel IV
Daftar Nama Siswa Kelas V SD 2 Jembungan
Tahun Pelajaran 2007/2008
Non Pegawai Negeri

No Nama Jenis Kelamin
1 Angga L
2 Candra L
3 Mariska P
4 Fista Mela Prastiwi P
5 Bayu L
6 Yuliana Nurfa D P
7 Aris Bima Suka Wahyana L
8 Dwi Supriyanto L
9 Endra Dwi Prasetya L
10 Fitri Wulandari P
11 Nanang Riski W. L
12 Aprilita Ika Puspitasari P
13 Bisma Sahid Mahendra L
14 Gilang Riski Saputra L
15 Fista Mela Pratiwi P
16 Mei Istanti P
17 Mariska Widyatmoko L
18 Yoga Wahyu L
19 Yuliana Nurfa Pratiwi P
20 Bayu Setiawan L
21 Tri Rejeki P

Tabel V
Tabel Skor Tes Anak Non Pegawai Negeri
No Skor Item Angket Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 14
2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 21
4 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 19
5 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 19
6 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 15
7 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 19
8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 20
9 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22
10 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 14
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 18
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 22
13 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 11
14 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 17
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 18
17 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 12
18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
19 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 19
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
21 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 19

Skor yang didapat diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus :
Nilai yang didapat oleh siswa anak non Pegawai Negeri sebagai berikut :
1. Angga
2. Candra
3. Mariska
4. Fista Mela Prastiwi
5. Bayu
6. Yuliana Nurfa D
7. Aris Bima Suka Wahyana
8. Dwi Supriyanto
9. Endra Dwi Prasetya
10. Fitri Wulandari
11. Nanang Riski W
12. Aprilita Ika Puspitasari
13. Bisma Sahid Mahendra
14. Gilang Riski Saputra
15. Fista Mela Pratiwi
16. Mei Istianti
17. Mariska Widiyatmoko
18. Yoga Wahyu
19. Tuliana Nurfa Pratiwi
20. Bayu Setiawan
21. Tri Rejeki











Tabel VI
Tabel Nilai Siswa Anak Non Pegawai Negeri
No. Nama Siswa Nilai
1 Angga 56
2 Candra 88
3 Mariska 84
4 Fista Mela Prastiwi 76
5 Bayu 76
6 Yuliana Nurfa D 60
7 Aris Bima Suka Wahyana 76
8 Dwi Supriyanto 80
9 Endra Dwi Prasetya 88
10 Fitri Wulandari 56
11 Nanang Riski W. 62
12 Aprilita Ika Puspitasari 88
13 Bisma Sahid Mahendra 44
14 Gilang Riski Saputra 68
15 Fista Mela Pratiwi 88
16 Mei Istanti 72
17 Mariska Widyatmoko 48
18 Yoga Wahyu 92
19 Yuliana Nurfa Pratiwi 76
20 Bayu Setiawan 92
21 Tri Rejeki 76
Jumlah 1.546

Nilai yang didapat hasil tes kedua kelompok siswa dimasukkan ke tabel kerja
Tabel VII
Tabel Kerja untuk Menentukan Nilai t hitung
Siswa SD Negeri 2 Jembungan

No x1 x1 = x1-M1
x2 x2 = x2-M2

1 88 5,5 30,25 56 -17,62 310,46
2 88 5,5 30,25 88 14,38 206,78
3 76 -6,5 42,25 84 10,38 107,74
4 92 9,5 90,25 76 2,38 5,66
5 72 10,5 110,25 76 2,38 5,66
6 80 -2,5 6,5 60 -13,62 185,50
7 84 1,5 2,25 76 2,78 5,66
8 80 -2,5 6,5 80 6,38 40,70
9 - - - 88 14,38 206,78
10 - - - 56 -17,62 310,46
11 - - - 62 -11,62 135,02
12 - - - 88 14,38 206,78
13 - - - 44 -29,62 877,34
14 - - - 68 -5,62 31,58
15 - - - 88 14,38 206,78
16 - - - 72 -1,62 2,62
17 - - - 48 -25,62 656,38
18 - - - 92 18,38 337,82
19 - - - 76 2,38 5,66
20 - - - 92 18,38 337,82
21 - - - 76 2,38 5,66
660 318,5 1.546 4.188,86

D. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode statistik uji beda (t tes). Adapun rumus uji beda (t tes) sebagai berikut :

M1 = Rata-rata skor prestasi belajar siswa (anak Pegawai Negeri)
M2 = Rata-rata skor prestasi belajar siswa (anak non Pegawai Negeri)
n1 = Jumlah siswa (anak Pegawai Negeri)
n2 = Jumlah siswa (anak Non Pegawai Negeri)
x1 = Devisi skor prestasi belajar siswa (anak Pegawai Negeri) dari M1
x2 = Devisi skor prestai belajar siswa (anak non Pegawai Negeri) dari M2
Langkah-langkah dari analisis data adalah :
1. Melakukan identifikasi rata-rata skor prestasi belajar siswa (anak Pegawai Negeri dan anak non Pegawai Negeri)
2. Membuat tabel kerka untuk menentukan t hitung berdasarkan rata-rata skor prestasi belajar siswa (anak Pegawai Negeri dan anak Non Pegawai Negeri)
3. Membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel (Q : db) dimana taraf signifikasi (Q) adalah sebesar 5% sedangkan derajad kebebasan (db) adalah sebesar (n1-1) + (n2-1) = (8 – 1) + (21 – 1). Dengan demikian nilai t tabel (5% 29) adalah sebesar 2,04.
Membuat kesimpulan
Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel, maka terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar siswa antara anak Pegawai Negeri dengan anak non
Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono.
Jika nilai t hitung kurang dari atau sama dengan nilai t tabel maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar siswa antara anak Pegawai Negeri dengan anak non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono.
Dari tabel VII dapat ditentukan nilai t hitung sebagai berikut :

Berdasar hasil penelitian dan pembahasan diperoleh nilai t hitung = 2,617, jika dikonsultasikan dengan t tabel nilai, nilai t dengan n = 12 dan taraf signifikansi 5% t tabel = 2,04. Berdasarkan taraf signifikasi 5% t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar siswa antara anak Pegawai Negeri dengan anak non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008.
Dengan demikian hipotesis dengan rumusan terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar siswa antara anak Pegawai Negeri dengan anak non Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, sehingga hipotesis dapat diterima.
Berdasar hasil tes, rata-rata nilai anak Pegawai Negeri lebih besar daripada rata-rata nilai anak non Pegawai Negeri. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan anak yang orang tuanya Pegawai Negeri memiliki prestasi yang lebih baik dibanding anak non Pegawai Negeri terbukti, dan hipotesis dapat diterima.












BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil akhir dari sebuah penelitian adalah berbentuk kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data yang penulis lakukan, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang orang tuanya Pegawai Negeri dengan non Pegawai Negeri. Hal ini dibuktikan dnegan hasil analisis yang menunjukkan t hitung = 2,617 lebih besar dari t tabel dengan taraf signifikasi 5% n 29 = 2,04
2. Anak Pegawai Negeri memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibanding anak non Pegawai Negeri. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata anak Penagwai Negeri : 82,5 dan anak non Pegawai Negeri : 73,62. Anak Pegawai Negeri di SD Negeri 2 Jembungan memiliki fasilitas atau sarana pendidikan yang lebih lengkap dibanding anak non Pegawai Negeri.
B. Saran-saran
1. Bagi Siswa
a. Tingkatkanlah belajarnya agar memiliki prestasi yang baik, karena lapangan pekerjaan hanya membutuhkan anak yang pandai dan berprestasi.
b. Antara anak Pegawai Negeri dan non Pegawai Negeri memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, karena itu bagi siswa yang orang tuanya bekerja swasta tidak perlu berkecil hati.
c. Bentuklah kelompok belajar dan usahakan membaur antara anak Pegawai Negeri dengan non Pegawai Negeri, sehingga bisa saling asah, asih dan asuh.
2. Bagi Orang Tua
a. Prestasi belajar anak sangat penting, untuk itu orang tua hendaknya mendorong dan membimbing belajarnya anak.
b. Orang tua sebagai pendidik utama bagi anak dalam keluarga, hendaknya lebih memperhatikan belajarnya anak karena waktu belajar di rumah lebih banyak daripada di sekolah.
c. Kebutuhan anak bukan saja materi atau pangan saja tetapi juga pendidikan, untuk itu orang tua jangan hanya kerja terus namun juga menyisihkan waktu untuk khususnya terutama belajarnya anak agar memiliki prestasi yang baik.
d. Anak jangan terlalu banyak disuruh bantu kerja atau dibiarkan saja bermain tetapi berikanlah waktu yang cukup dan arahkan agar belajar.
3. Bagi Guru/Sekolah
a. Guru hendaknya selalu memberi motivasi belajar siswa dengan memberi berbagai tugas/PR supaya siswa selalu ingat tugas dan belajar, tanpa tugas/PR pada umumnya siswa malas belajar dan cenderung lebih suka main atau nonton acara TV.
b. Sekolah hendaknya berusaha mencarikan bantuan beasiswa bagi anak yang kurang mampu (anak non pegawai) sehingga mereka dan orang tua tidak harus bekerja yang sangat berat, mereka ada waktu untuk belajar da meningkatkan prestasi belajar siswa.



















DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 1991, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta

Ahmad Abu. 1991, Sosiologi Pendidikan, Semarang : CV. Toha Jaya

Ali, Moh. 1982, Penelitian Kependidikan, Bandung : Angkasa

Arikunto, Suharsimi. 1982, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bina Aksara

Depdikbud. 1986/1987, Kewajiban dan Hak Pegawai Negeri Sipil, Jakart : Perum Balai Pustaka

Depdikbud. 1989, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Bina Aksara

H. Jalaludin. 2002, Psikologi Agama, Jakarta : Bina Aksara

Istomo Gatot, SH. 1982, Himpunan Lengkap Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan Kepegawaian Negara, jakarta : PT. Karya Nusantara

Koentjaraningrat. 1989, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Aksara Baru

Nazih, Muh. 1983, Metodologi Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia

Nugroho, Dwi. 1988, Psikologi Keluarga, Jakarta : BPK, Gunung Mulia

Purwadarminta, W. J. S. 1976, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka

Purwanto, Ngalim. 1986, Psikologi Belajar, Jakarta : BPK Gunung Mulia

Sanafiah, Faisal. 1988, Dasar dan Teknik Penyusunan Angket, Surabaya : Usaha Nasional

Surachmat, Winarno. 1987, Pengantar Metodologi Ilmiah, Bandung : Tarsito

Sutrisno, Hadi. 1980, Metodologi Research I, Yogyakarta : YP. Fak. Psikologi UGM

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Waluyo, N. J. 1991, Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra, Surakarta : UNS



KISI-KISI SOAL


No. Indikator Tujuan Item Angket
1. Pelajaran PKn Untuk mengetahui prestasi pelajaran PKn
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
2. Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk mengetahui prestasi pelajaran Bahasa Indonesia
8, 9, 10, 11, 12
3. Pelajaran IPA Untuk mengetahui prestasi belajar pelajaran IPA
13, 14, 15,
4. Pelajaran IPS Untuk mengetahui prestasi belajar pelajaran IPS
16, 17, 18, 19
5. Pelajaran Matematika Untuk mengetahui prestasi belajar pelajaran Matematika 20, 21, 22, 23, 24, 25























SOAL TES UJI PRESTASI BELAJAR SISWA

Nama :
Kelas :
Pekerjaan Orang Tua :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (x) huruf a, b, c atau d yang anda anggap benar !
1. Setiap negara memiliki dasar negara. Apakah dasar negara Indonesia ?
a. Burung Garuda c. Pancasila
b. UUD 1945 d. Garuda Pancasila
2. Negara menjamin kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya, ditetapkan dengan undang-undang. Kalimat tersebut terdapat pada …. Ps. 28
a. UUD 1945 c. Instruksi Presiden
b. GBHN d. Peraturan Daerah
3. Kegiatan musyawarah dilakukan untuk mendapatkan kata ….
a. dukungan c. akhir
b. perbedaan d. mufakat
4. Suatu daerah yang wilayahnya merupakan gabungan dari beberapa kecamatan disebut ….
a. kelurahan c. kabupaten/kodya
b. kecamatan d. propinsi
5. Wilayah propinsi dipimpin oleh seorang ….
a. camat c. menteri
b. bupati d. gubernur
6. Pemilihan umum dilaksanakan 5 tahun sekali untuk memilih calon anggota legislatif. Siapakah yan termasuk anggota legislatif itu ?
a. Presiden c. Gubernur
b. DPR d. Bupati
7. Peraturan Desa dibuat oleh BPD dan pemerintah desa. Singkatan dari apakah BPD itu ?
a. Bapak Petani Desa c. Bank Pembangunan Desa
b. Badan Permusyawaratan Desa d. Biro Perjalanan Desa
8. Peristiwa kebakaran itu karena adanya percikan api. Sinonim kata peristiwa adalah ….
a. kejadian c. masalah
b. hal d. keadaan
9. Tukang besi itu sedang mengelas kursi-kursi. Yang dimaksud mengelas adalah ….
a. memotong c. menyambung
b. mengecat d. membengkokkan
10. Menari, menyanyi dan sandiwara termasuk kata umum bidang ….
a. kesenangan c. keindahan
b. ketrampilan d. kesenian
11. Dasar anak tidak punya tata krama, ada oran tua duduk naik kendaraan ngebut ! Apakah padan kata dari tata krama ?
a. etika c. mobil
b. kebodohan d. berjalan
12. Ibu memasak di dapur, bapak mencangkul di sawah. Kalimat ini termasuk kalimat majemuk ….
a. rapatan c. setara
b. bertingkat d. sederhana
13. Bumi itu berputar, namun kita tetap berada di bumi dan tidak terlempar ke angkasa. Hal ini terjadi karena bumu memiliki gaya ….
a. magnet c. gesek
b. gravitasi d. listrik
14. Jika kita mengerem sepeda, maka antara rem dan sepeda terjadi gaya ….
a. magnet c. gesek
b. gravitasi d. listrik
15. Manusia bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas menggunakan insang, tumbuh-tumbuhan bernafas melalui ….
a. akar c. kulit
b. batang d. daun
16. Indonesia dijajah selama 3,5 abad oleh bangsa Belanda, kapan Indonesia merdeka ?
a. 15 Agustus 1943 c. 17 Agustus 1945
b. 17 Agustus 1947 d. 18 Agustus 1945
17. Seorang jendral sekutu yang tewas pada pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya adalah jendral ….
a. Kelly c. Malabay
b. Westerling d. Cristehley
18. Pahlawan kita yang gugur pada pertempuran di Ambarawa benama ….
a. Bung Tomo c. Pangeran Diponegoro
b. Isdiman d. Supriyadi
19. Jika belanja di swalayan, membayarnya tidak pada orang yang menjaga, tetapi dibayarkan pada tempat khusus. Tempat pembayaran di swalayan di sebut ….
a. pelayan c. kasir
b. satpam d. direktur
20. Ibu belanja telur 4 kg @ harganya Rp 10.000, belanja beras 5 kg @ harganya Rp 5.000, belanja sayur bayam Rp 2.300. Jika uang ibu Rp 100.000, berapakah kembaliannya ?
a. Rp 32.700 c. Rp 22.600
b. Rp 42.700 d. Rp 39.400
21. Umur kakak 3,5 windu, umur Wati 7 tahun lebih muda dari kakak. Berapa tahun umur Wati ?
a. 10 tahun c. 14 tahun
b. 15 tahun d. 13 tahun
22. Jarak rumah Tono dengan sekolahan 10 km. Dia berangkat ke sekolah naik sepeda selama 30 menit. Berapakah rata-rata kecepatan bersepeda Tono per jam ?
a. 30 km/jam c. 20 km/jam
b. 10 km/jam d. 60 km/jam
23. Ibu belanja roti Rp 4.225, belanja bumbu dapur Rp 3.600, belanja minyak tanah Rp 6.100. Ibu hanya membawa uang Rp 9.550. Berapakah kurangnya uang ibu ?
a. Rp 4.375 c. Rp 5.125
b. Rp 3.375 d. Rp 2.725
24. Bu Marsih jualan beras tiap hari laku 5 kwintal. Hari ini dia apes, hanya laku 50%nya. Masih berapa kilo gram beras bu Marsih ?
a. 450kg c. 250kg
b. 350kg d. 150kg
25. Truk berisi pasir. Jika panjang truk 4m, lebar 2m, tinggi 50cm. Berapa volume truk itu ?
a. 400 cm3 c. 8 m3
b. 4 m3 d. 4 m2

































Kunci Jawab :

1. c
2. a
3. d
4. c5. d 6. b
7. b
8. a
9. c10. d 11. a
12. c
13. b14. c15. d 16. c
17. c
18. c19. c20. a 21. d
22. c
23. a24. c25. b


Ranah penilaian
Betul skor 1
Salah skor 0


































STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA
ANAK PEGAWAI NEGERI DENGAN ANAK NON PEGAWAI NEGERI
DI SD NEGERI 2 JEMBUNGAN KECAMATAN BANYUDONO
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2007/2008



SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Kependidikan
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

















OLEH :
DANIEL WAGIMIN
NIM. 0712204471










FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
2008
PROPOSAL SKRIPSI


1. Judul : STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA ANAK PEGAWAI NEGERI DENGAN ANAK NON PEGAWAI NEGERI DI SD NEGERI 2 JEMBUNGAN KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2007/2008

2. Diajukan oleh :
Nama : DANIEL WAGIMIN
NIM : 0712204471
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Dosen Pembimbing :
Dosen Pembimbing I :
Nama : Drs. H. R. WARSITO, M. Pd.
Pangkat/Gol/Ruang : Pembina, IV/a
Jabatan : Lektor Kepala ______________

Dosen Pembimbing II :
Nama : Dra. Hj. WAHYU WIDAYATI
Pangkat/Gol/Ruang : Pembina, IV/a
Jabatan : Lektor Kepala ______________




Klaten, April 2008
Penyusun,



DANIEL WAGIMIN


Mengetahui
Dekan FKIP,



Drs. H. GUNAWAN BUDI SANTOSO, M. Hum
NIP. 131 683 569 Ka. Prodi PPKn,



Drs. M. PUJO DARMO
NIP. 690 887 107